Suatu sore yang cerah, ketika udara berbau bunga yang mekar dan dengungan lebah memenuhi hutan, Lila memutuskan untuk menjelajahi bagian hutan yang belum pernah dia masuki sebelumnya. Dia mengemas buku catatannya yang setia, sandwich selai kacang, dan sebuah apel hijau cerah, lalu berangkat dengan langkah melompat.
Saat dia menjelajahi lebih dalam ke dalam hutan, pohon pohon semakin tinggi, cabang cabangnya saling bertautan seperti teman lama yang saling bergandeng tangan. Tiba tiba, dia melihat sesuatu yang tidak biasa. Di tengah sebuah tempat terbuka kecil berdiri sebuah pohon yang tidak pernah dia lihat sebelumnya. Kulit kayunya berkilau samar, seolah bintang bintang kecil terbenam di dalamnya, dan daunnya berkilau dalam nuansa emas dan perak.
"A Apa pohon pohon berbicara?" dia tergagap, suaranya hampir seperti bisikan.
Pohon itu tertawa kecil, cabang cabangnya bergerak sedikit. "Tidak semua pohon, tetapi saya bukan pohon biasa. Saya adalah Pohon Berbisik.
"Memang," jawab pohon itu. "Dan saya merasakan bahwa Anda memiliki hati yang baik, penuh pertanyaan dan keajaiban. Mungkin Anda adalah orang yang telah saya nantikan.
"Menanti? " Lila mengulangi, memiringkan kepalanya. Pohon Berbisik menjelaskan bahwa pohon itu memiliki kekuatan untuk mengabulkan satu permohonan kepada seseorang yang murni hatinya, seseorang yang akan menggunakan permohonan itu bukan untuk alasan egois tetapi untuk membawa kebaikan ke dunia. "Tetapi perlu diingat," kata pohon itu, suaranya serius, "permohonan itu akan menguji karaktermu.
Pikiran Lila berputar. Satu permohonan? Dia bisa meminta apa saja! Sebuah gunung permen, kucing yang bisa berbicara, atau bahkan untuk terbang! Tetapi sesuatu di dalam dirinya memberi tahu bahwa ini lebih besar daripada sekedar trik yang menyenangkan. Dia duduk di pangkal pohon, berpikir dengan hati hati.
Saat dia merenung, dia mendengar suara gemerisik lembut. Memutar kepalanya, dia melihat seekor burung kecil dengan sayap yang patah berjuang untuk bergerak. Tanpa ragu, Lila berdiri dan dengan lembut mengangkat burung itu ke dalam tangannya. "Jangan khawatir," bisiknya. "Saya akan membantumu.
Suaranya pohon itu memecah keheningan. "Kau memiliki hati yang penuh kasih, Lila. Katakan padaku, apa yang akan kau permohonan?
Lila melihat ke burung itu, kemudian kembali ke pohon. "Saya berharap… " dia mulai, kemudian terhenti. "Saya berharap saya bisa mengerti hewan, sehingga saya bisa selalu membantu mereka saat mereka dalam masalah.
Saat itu juga, burung di pangkuannya berkicau, "Terima kasih, gadis baik. Kau telah menyelamatkanku.
Lila terkejut. "Saya bisa mengertimu!" katanya, matanya bersinar penuh kegembiraan. Burung itu mengangguk.
"Tentu saja!" Lila berkata tanpa ragu. Dia dengan hati hati meletakkan Wren di bahunya dan memulai perjalanan lebih dalam ke dalam hutan, mengikuti petunjuk burung itu.
Saat mereka berjalan, hewan hewan dari berbagai jenis mendekatinya, masing masing dengan masalah mereka sendiri. Seekor tupai kehilangan simpanan akornya, seekor rubah terjebak dalam jaring pemburu, dan keluarga kelinci membutuhkan bantuan untuk menemukan liang yang aman. Lila mendengarkan masing masing dari mereka, menawarkan bantuan dan kebaikan tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Wren mengamati dengan kekaguman saat Lila menggunakan bakat barunya dengan tanpa pamrih.
Lila tersenyum, hatinya merasa lebih penuh daripada sebelumnya. Saat dia berbalik untuk pulang, dia menyadari sesuatu yang luar biasa hutan itu tidak lagi terasa seperti sekadar kumpulan pohon dan hewan. Itu terasa hidup, saling terhubung, dan dipenuhi dengan cerita yang sekarang bisa dia pahami.
Ketika dia mencapai tempat terbuka di mana Pohon Berbisik berdiri, pohon itu berbicara lagi. "Kau telah melewati ujian, Lila. Permohonanmu bukan untuk dirimu sendiri tetapi untuk orang lain. Kau telah menunjukkan keberanian, kasih sayang, dan ketidakegoisan. Lila tersenyum lebar. "Terima kasih telah mempercayai saya dengan hadiah ini. Saya akan terus menggunakannya untuk membantu orang lain.
Cabang cabang pohon itu bergerak seolah mengangguk.
Sejak hari itu, Lila menjadi penjaga hutan, dikenal oleh hewan hewan sebagai "Pendengar. " Dia terus menjelajahi, membantu, dan belajar, hatinya tumbuh lebih besar dengan setiap tindakan kebaikan. Dan meskipun dia hanyalah gadis biasa, dia telah menemukan sesuatu yang luar biasa sihir pemahaman dan kekuatan dari hati yang baik. Dan demikianlah, Lila dan teman teman hutan nya hidup bahagia selamanya, membuktikan bahwa bahkan tindakan kecil dari kebaikan dapat menciptakan gelombang sihir di dunia. 🌟💖
Akhir. 😊.
Dia percaya semuanya di alam memiliki cerita untuk diceritakan.
Dia menemui Pohon Berbisik yang ajaib.
Pohon itu menawarkan sebuah permohonan jika dia memiliki hati yang murni.
Dia ingin memahami hewan agar dia bisa membantu mereka.
Dia membuatkan sling untuk sayapnya yang patah dan menghiburnya.
Ia mengajarkannya bahwa kebaikan dan mendengarkan adalah sihir yang terbesar.
Mereka memanggilnya Pendengar.
Bagikan
Cerita Lainnya
Menemukan Sihir Kisah Penjelajahan Leo
Cerita Lainnya