Tokoh utama kisah kita, seorang gadis berusia dua belas tahun yang penasaran dan berhati baik bernama Emma, menemukan dunia tersembunyi ini secara tidak sengaja. Emma sangat menyukai kebun itu, menghabiskan berjam jam di sana membaca buku atau menggambar bunga. Suatu hari, saat membungkuk untuk memeriksa tulip yang sangat cerah, dia mengira mendengar suara kecil memanggil namanya.
"Ya," jawab tulip itu, kelopaknya bergetar. "Tolong, jangan takut. Kami telah mengawasi kamu untuk waktu yang lama.
Emma berkedip, tertegun antara ketidakpercayaan dan keajaiban. Tetapi saat tulip dan lebah menjelaskan situasinya, dia menyadari ini bukan mimpi. Kerajaan magis kebun itu terancam oleh bayangan yang mengancam sebuah penyakit misterius yang menyebar di seluruh dunia mereka, mengubah bunga menjadi abu abu dan tak bernyawa, membungkam dengungan ceria serangga, dan mengganggu keseimbangan kehidupan yang lembut.
Dengan itu, Emma memulai petualangan yang akan mengubah hidupnya selamanya. Tulip tulip itu membuka jalan tersembunyi yang berputar ke bawah, mengecilkannya menjadi seukuran biji dandelion.
"Tapi itu bukan hanya botol," kata Elder Moss dengan serius. "Ada makhluk yang menjaga itu seekor ngengat bayangan yang terkorupsi oleh penyakit itu. Ia menyebarkan kegelapan kemana pun ia terbang. " Perut Emma terasa kencang, tetapi dia menggenggam tinjunya dengan tekad. "Saya akan mengeluarkan botol itu dan menghentikan ngengat bayangan itu," deklarasinya.
Bersenjatakan tas kecil yang diisi dengan polen terpesona hadiah dari Ratu Tulip Emma menuju grove tersembunyi.
"Sekarang, Emma!" teriak Barnaby. Emma meraih tasnya dan melemparkan segenggam polen terpesona ke udara. Debu keemasan itu berkilau seperti sinar matahari dan membungkus ngengat bayangan itu. Saat polen itu mengendap di sayapnya, makhluk itu mengeluarkan teriakan terakhir yang menyedihkan sebelum larut menjadi asap. Grove itu jatuh dalam keheningan. Dengan bantuan Barnaby, Emma menyeret botol plastik itu ke tepi kebun, di mana dia meletakkannya di dalam tempat daur ulang.
Ketika Emma kembali ke pusat kerajaan, dia disambut dengan sorak sorai dan tepuk tangan. "Kamu telah menyelamatkan kami semua," kata Ratu Tulip, matanya dipenuhi rasa syukur. "Kamu akan selamanya menjadi pahlawan di dunia kami. " Sebagai tanda terima kasih mereka, penghuni kebun memberikan Emma sebuah liontin ajaib berbentuk bunga kecil.
Emma kembali ke ukuran normalnya dan melangkah keluar dari kebun, hatinya penuh dengan suka cita dan rasa tanggung jawab yang baru ditemukan. Dia menyadari bahwa tindakan kecil seperti memungut sampah atau menanam bunga dapat membuat perbedaan besar dalam melindungi lingkungan. Sejak hari itu, dia menjadi advokat untuk alam, membagikan kisahnya kepada orang lain dan menginspirasi mereka untuk peduli pada dunia di sekitar mereka. Dan sesekali, ketika angin berdesir melalui daun dengan cara yang tepat, Emma akan tersenyum, mengetahui bahwa teman teman magisnya hanya sejauh sentuhan liontin. Kerajaan kebun itu berkembang, harmoni mereka pulih, dan ikatan Emma dengan penghuninya tetap tak terputus sebuah bukti dari kekuatan keberanian, kebaikan, dan keajaiban alam.
Dia mendengar sebuah tulip memanggil namanya dan meminta bantuan.
Sebuah penyakit akibat polusi dan ngengat bayangan.
Sebuah tulip yang bisa berbicara dan seekor lebah bernama Barnaby.
Dia menggunakan serbuk sari terpesona yang diberikan oleh Ratu Tulip.
Dia menghapus botol plastik yang menyebabkan polusi.
Sebuah medali ajaib yang memungkinkannya mengunjungi mereka kapan saja.
Tindakan kecil seperti membersihkan sampah bisa membuat perbedaan besar.
Bagikan
Cerita Lainnya
Menemukan Sihir Kisah Penjelajahan Leo
Cerita Lainnya